Sepulang dari kerja kok badan anakku panas, padahal sebelum berangkat tadi biasa-biasa aja...
Inilah pengalaman saya, ketika baby Gi-ku demam....
Baby Gi ga biasanya tidur tanpa keringat,emang badannya panas, awalnya ku pikir karena hawa jakarta saat itu emang panas, tapi kok ga biasanya...setelah diukur suhu badan WOW...38,5 C (normal suhu tubuh 36 - 37,4C) , begitu sepanjang malam sampai 3 hari dan demam tertinggi mencapai 39,9 C disertai diare ringan. Setelah hari ke-4 demam tinggi hilang, tubuh masih anget (37an tapi ga sampai 37,5 C) lho kok muncul bintik-bintik merah di area kepala dan wajah, semakin hari semakin merah. Ga tega melihatnya, segera kami putuskan ke dokter saja.... dan dokter bilang " ini virus, ga perlu kuatir, penyakit ini disebut Exanthem subitum."
Penasaran ma namanya Exanthem subitum, apaan tuh......
Exanthem subitum atau Roseola infantum atau juga disebut Roseola adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus. Pada umumnya penyakit ini diderita oleh anak usia 6 bulan sampai 2 tahun, sering terjadi pada usia 9 bulan. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi beberapa hari, kemudian disertai munculnya bercak kemerahan pada kulit (rash) setelah demam turun.
Roseola disebabkan oleh virus, umumnya oleh human herpesvirus type 6 (HHV-6) atu bisa juga oleh human herpesvirus type 7 (HHV-7). Kedua virus ini berasal dari kelas famili yang sama dengan herpes simplex virus (HSV), namun HHV-6 dan HHV-7 tidak menyebabkan infeksi genetalia seperti yang disebabkan HSV.
Tanda dan gejala yang muncul yaitu demam tinggi (rata-rata demam mencapai 103 F atau 39,5 C) antara 3-7 hari, disertai pilek, mungkin juga rewel, mudah tersinggung, kurang nafsu makan, terjadi juga pembengkakan kelenjar getah bening di leher, bengkak pada kelopak mata, diare ringan. 12-24 jam setelah demam menghilang, muncul bercak kemerahan pada kulit kepala (fontanel/ ubun-ubun). Ruam tersebut akan menyebar ke wajah, leher, badan dan lengan. Ruam tersebut berubah menjadi pudar bila kita menyentuhnya.
Roseola dapat ditularkan melalui cairan dari hidung dan tenggorokan yang terinfeksi, namun dapat dihindari dengan meningkatkan imunitas tubuh/ daya tahan tubuh.
Apa yang harus dilakukan:
Untuk mengatasi demam tinggi basahi tubuh anak dengan lap/handuk basah dan hangat. Mandi dengan air hangat (85 F atau 29,5 C)dapat membantu menurunkan demam.Pemberian obat seperti ibuproven atau parasetamol membantu menurunkan demam, tentunya pemberian obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh dokter. Demam tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kejang, jika terjadi kejang cari perawatan darurat segera.
Untuk mencegah dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) akibat demam, beri anak minum air putih, dapat juga memberikan minuman berelektrolit. Apabila ibu masih menyusui, pemberian ASI yang cukup juga dapat mencegah dehidrasi.
Hal yang dihindari:
Hindarkan penggunaan baju yang berlebihan, sebaiknya berikan pakaian dengan bahan katun yang mudah menyerap keringat. Penggunaan pakaian ataupun selimut tebal menyebabkan suhu tubuh semakin tinggi.
Hindarkan pemberian alkohol, karena aroma alkohol dapat mengganggu pernafasan yang dapat menyebabkan masalah baru. Atau juga kompres es, karena dengan memberikan air dingin/ es pada kulit yang panas menyebabkan pembuluh darah menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.
Sumber:
1. Pickering, L.K., C.J. Baker, D.W. Kimberlin, and S.S. Long, eds. (2009). Red Book: 2009 Report of the Committee on Infectious Diseases. 28th ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics, retieved from http://www.docstoc.com/docs/11788354/Exanthem-Virus-pada-Anak-morbilliform-and-Varicella at june 15th, 2011.
2. Klein, J. (2009). Roseola. KidsHealth. Retieved from http://kidshealth.org/parent/infections/skin/roseola.html, at june 15th, 2011.
3. http://www.medicinenet.com/roseola/article.htm#1whatis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar